Recent

Text Widget

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Page

Diberdayakan oleh Blogger.

Tabs

Flexible Home Layout

Arsip Blog

Sub menu section

Main menu section

Jumat, 31 Januari 2014

,

Reaksi Pengendapan

Pengertian Reaksi Pengendapan

Pengendapan (presipitasi) adalah reaksi pembentukan padatan dalam larutan atau di dalam padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan juga dapat terjadi karena adanya difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair, padatan terbentuk disebut sebagai endapan. Bahan kimia yang menyebabkan adanya padatan disebut sebagai pengendap. Tanpa kekuatan energi gravitasi yang cukup untuk membawa partikel-partikel padat ke bawah bersama-sama, maka endapan akan tetap sebagai suspensi. Setelah terjadi sedimentasi, endapan dapat disebut sebagai pelet. Cairan yang sudah tidak mempunyai endapan supernatant. Untuk lebih jelas, perhatikan gambar di bawah ini.

gambar pengendapan dalam kimia

Penjelasan Pengendapan

Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutan. Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh. Pengendapan erat kaitannya dengan hasil kali kelarutan (Ksp).

Dalam padatan, pengendapan terjadi jika konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan. Pengendapan padatan sering digunakan untuk mensintesis nanoclusters.

Tahap penting dari proses presipitasi adalah nukleasi. Pembentukan partikel padatan meliputi pembentukan antarmuka, yang memerlukan beberapa energi didasarkan pada energi permukaan relatif padatan atau larutan. Jika tidak, maka akan terjadi kejenuhan.

Reaksi Kimia Pengendapan

Contoh dari reaksi pengendapan adalah ketika larutan perak nitrat (AgNO3) ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung kalium klorida (KCl). Maka aakan terbentuk endapan putih perak klorida (AgCl).

AgNO3 (aq) + KCl (aq) → AgCl (s) + KNO3 (aq)

Reaksi ini dapat ditulis dengan menekankan pada disosiasi ion. Hal ini dikenal sebagai persamaan ion.

Ag+ (aq) + NO3- (aq) + K+ (aq) + Cl- (aq) → AgCl (s) + K+ (aq) + NO3- (aq)

Suatu cara untuk menjelaskan reaksi endapan dikenal sebagai reaksi ion bersih. Dalam hal ini, setiap ion pendukung (tidak berperan terhadap reaksi)  akan dihilangkan. Persamaan di atas disederhanakan menjadi seperti berikut:

Ag+ (aq) + Cl- (aq) → AgCl (s)

Warna Endapan

Banyak senyawa yang mengandung ion logam menghasilkan endapan dengan warna yang khas. Berikut ini adalah warna khas untuk berbagai logam. Namun demikian, banyak dari senyawa ini dapat menghasilkan warna yang sangat berbeda.

SenyawaWarna
EmasOranye
KromHijau tua, hijau keruh, oranye, ungu, kuning, coklat
KobaltWarna merah muda
TembagaBiru
Besi(II)Hijau
Besi(III)Coklat kemerahan
ManganMerah muda pucat
NikelHijau

Publisher: Unknown - 16.09

Minggu, 12 Januari 2014

Sinar Radioaktif (Alfa, Beta, dan Gamma)

Halaman ini menjelaskan tentang sinar radiaoktif. Selain itu juga menjelaskan tentang perbedaan sinar alfa, beta, dan gamma.

Sejarah Sinar Radioaktif

Pada tahun 1899, Ernest Rutherford (penemu teori atom Rutherford) melakukan studi tentang sinar radioaktif. Dia menempatkan radium di bagian bawah kotak timah kecil. Sinar yang dihasilkan dikenakan pada medan magnet yang sangat kuat. Rutherford menemukan bahwa sinar dipisahkan menjadi tiga bagian yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.


Untuk memudahkan, Rutherford menamai tiga jenis radiasi tersebut dengan alfa (α), beta (β) dan gamma (γ). Sinar alfa dibelokkan ke arah yang berlawanan dengan sinar beta. Gambar di atas menunjukkan bahwa sinar alfa bermuatan positif (dibelokkan ke arah medan magnet negatif), sinar beta bermuatan negatif (dibelokkan ke arah medan magnet positif), sedangkan sinar gamma tidak bermuatan (tidak dibelokkan).

Penelitian lebih lanjut telah menunjukkan bahwa sinar alfa merupakan inti helium, sinar beta adalah elektron dan sinar gamma adalah radiasi elektromagnetik yang frekuensinya lebih tinggi dari sinar-X.

Sifat-sifat Sinar Radioaktif

Sinar radioaktif dibagi menjadi tiga, yaitu alfa, beta, dan gamma. Ketiganya memiliki sifat yang berbeda. Inilah perbedaan sifat sinar alfa, beta, dan gamma:

Sifat sinar alfa

  • Dibelokkan oleh medan listrik dan magnet. Pembelokan kurang tajam jika dibandingkan dengan partikel beta, karena partikel alfa mempunyai massa lebih besar.
  • Mempengaruhi plat fotografi, dan menyebabkan fluoresensi pada bahan fluorescent.
  • Mengionisasi gas yang dilalui.
  • Massa partikel alpha adalah 6,643 x 10-27 kg atau kira-kira empat kali massa proton. Muatan partikel alfa adalah +3,2 x 10-19 C (dua kali muatan proton).
  • Sebuah partikel alpha terdiri dari dua proton dan dua neutron.
  • Kecepatan sebuah partikel adalah 107m/s.
  • Daya tembus yang sangat kecil.
  • Memiliki energi kinetik yang besar.
  • Menghancurkan sel-sel hidup dan menyebabkan kerusakan biologis.
  • Mereka bisa tersebar saat melewati mika tipis atau emas foil.

Sifat sinar beta

  • Dibelokkan oleh medan listrik dan magnetik. Defleksi besar karena partikel beta lebih ringan daripada a-partikel.
  • Mempengaruhi pelat fotografi.
  • Mengionisasi gas yang mereka lalui.
  • Massa partikel beta adalah 9,1 x 10-31 kg dan muatannya adalah +1,6x10-19 C.
  • Kecepatannya adalah 108 m/s.
  • Daya tembus partikel beta adalah lebih dari partikel alfa.
  • Menyebabkan fluoresensi bahan fluorescent.
  • Menghasilkan sinar-X ketika dihentikan oleh logam yang mempunyai nomor atom dan titik leleh tinggi seperti tungsten.
  • Menyebabkan kerusakan radiasi yang lebih besar karena dapat dengan mudah melewati kulit tubuh.

Sifat sinar gamma

  • Tidak dibelokkan oleh medan listrik dan magnetik.
  • Mempengaruhi pelat fotografi.
  • Kekuatan ionisasi sangat rendah dibandingkan dengan partikel alfa maupun beta.
  • Sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik seperti sinar-X dan sinar tampak. Panjang gelombang sinar gamma lebih pendek dari sinar-X.
  • Kecepatan sinar gamma sama dengan kecepatan cahaya.
  • Daya tembus tinggi.
  • Menyebabkan fluoresensi pada bahan fluorescent.
  • Terdifraksi oleh kristal.
  • Meskipun sinar-X dan sinar gamma memiliki sifat yang mirip, asal keduanya berbeda. Sinar-X berasal dari awan elektron di luar inti, dimana sinar gamma berasal dari inti.
  • Dapat dengan mudah melewati tubuh manusia dan menyebabkan kerusakan biologis yang besar.
Publisher: Unknown - 00.39