Recent

Text Widget

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Page

Diberdayakan oleh Blogger.

Tabs

Flexible Home Layout

Arsip Blog

Sub menu section

Main menu section

Senin, 23 Juni 2014

,

Polaritas Molekul

Berdasarkan jenis ikatan antar atom, molekul kimia dapat disebut sebagai kovalen polar, kovalen nonpolar, dan ionik. Namun klasifikasi tersebut dapat lebih diringkas menjadi polar dan nonpolar. Sebuah molekul disusun dari satu atau lebih ikatan kimia antara orbital molekul atom-atom yang berbeda. Molekul akan bersifat polar jika terdapat perbedaan eletronegativitas antara atom yang berikatan. Sedangkan jika elektronegativitas sama, maka molekul tersebut disebut nonpolar.

Molekul Polar

Molekul polar mempunyai dipol yang dihasilkan dari muatan parsial positif dan negatif membentuk susunan asimetris. Contoh paling sederhana adalah molekul air (H2O) karena mempunyai muatan negatif dan positif. Karena sifat polar dari molekul air itu sendiri, molekul polar umumnya dapat larut dalam air. Contoh lain adalah gula (seperti sukrosa ), yang memiliki banyak gugus polar oksigen-hidrogen (-OH).

Hidrogen fluorida (HF) merupakan molekul polar karena mempunyai ikatan kovalen polar. Pada ikatan ini, elektron akan lebih tertarik ke arah atom F yang mempunyai elektronegativitas tinggi. Molekul amonia (NH3) mempunyai tiga ikatan N-H yang bersifat polar (karena elektronegativitas N).
molekul NH3
Molekul amonia

Molekul Nonpolar

Molekul akan bersifat nonpolar jika ada pembagian elektron secara merata pada atom-atom yang berikatan. Hal ini biasanya terjadi pada molekul diatomik. Molekul nonpolar mempunyai ikatan polar dengan susunan simetris membentuk geometri molekul yang kompleks. Sebagai contoh adalah boron trifluorida (BF3) yang berbentuk trigonal planar dengan tiga ikatan polar membentuk sudut 120°. Hal ini menyebabkan tidak adanya dipol yang terbentuk.

molekul BF3
Molekul boron trifluorida

Contoh molekul nonpolar yang dijumpai sehari-hari adalah lemak, minyak, dan pelumas. Dengan demikian, bahan-bahan tersebut tidak dapat larut dalam air pada suhu ruang. Jika molekul polar dan nonpolar dengan massa molar yang hampir sama saling dibandingkan, maka molekul polar akan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada molekul nonpolar. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi dipol-dipol yang memperkuat ikatan. Contoh interaksi ini adalah ikatan hidrogen.

Hibrida

Molekul yang besar yang mempunyai satu ujung gugus polar dan satu ujung gugus nonpolar pada ujung yang lainnya disebut sebagai surfaktan. Surfaktan dapat membentuk sebuah emulsi stabil antara lemak dan air, sehingga seakan-akan dapat menyatukan lemak dan air. Surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan antara air dan minyak dengan adsorpsi antarmuka cairan-cairan.
Publisher: Unknown - 17.16

Kamis, 12 Juni 2014

,

Polar dan Nonpolar

Pengertian Polaritas

Polaritas atau kepolaran adalah pemisahan muatan listrik yang mengarah ke molekul atau gugus yang memiliki momen dipol.Polaritas molekul tergantung pada perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam suatu senyawa dan struktur senyawa yang tidak simetris. Polaritas berpengaruh terhadap beberapa sifat fisik suatu bahan kimia yaitu tegangan permukaan, kelarutan, titik leleh dan titik didih. Molekul polar berinteraksi melalui gaya antarmolekul dipol-dipol dan ikatan hidrogen.

Molekul air bersifat polar. Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan muatan, yaitu muatan positif (merah) dan negatif (biru)

Polaritas Ikatan

Elektron tidak selalu dibagi rata antara dua atom yang berikatan. Satu atom mungkin lebih kuat untuk menarik elektron ke dirinya sendiri dibanding dengan atom lain. Hal tersebut dapat mengakibatkan adanya dipol-dipol antarmolekul. Tarikan ini disebut sebagai elektronegativitas. Pembagian elektron yang tidak merata dalam ikatan mengakibatkan pembentukan dipol listrik, yaitu pemisahan muatan listrik positif dan negatif. Muatan parsial dilambangkan sebagai δ+ (delta plus) dan δ- (delta minus). Simbol tersebut diperkenalkan oleh Christopher Ingold dan istrinya Hilda Usherwood pada tahun 1926.

Atom dengan elektronegativitas tinggi seperti fluor, oksigen, dan nitrogen mempunyai kemampuan menarik elektron lebih besar dari atom dengan elektronegativitas yang lebih rendah. Dalam suatu ikatan, hal ini dapat mengakibatkan pembagian elektron antar atom yang tidak merata. Elektron akan ditarik lebih dekat ke atom dengan elektronegativitas yang lebih tinggi.

Ikatan dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu nonpolar dan polar. Sebuah ikatan nonpolar terjadi ketika elektronegativitas atom yang berikatan adalah sama sehingga perbedaan muatannya adalah nol. Ikatan polar lebih tepat disebut ikatan ion dan terjadi ketika terdapat perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom yang berikatan. Polar dan nonpolar lebih merujuk pada ikatan kovalen. Penentuan polaritas ikatan kovalen dapat menggunakan cara numerik, yaitu menghitung perbedaan elektronegativitas atom yang saling berikatan. Pada skala Pauling, jika hasilnya adalah antara 0,4 dan 1,7 secara umum akan disebut sebagai ikatan kovalen polar.
Publisher: Unknown - 16.31

Minggu, 08 Juni 2014

,

Gaya van der Waals

Pengertian Gaya van der Waals

Ada banyak sekali ikatan kimia yang mempengaruhi sifat fisika dan kimia suatu bahan kimia. Salah satunya adalah gaya van der Waals. Definisi gaya van der Waals adalah jumlah gaya tarik menarik atau tolak menolak antar molekul (atau antar bagian dalam molekul yang sama) selain yang disebabkan oleh ikatan kovalen maupun interaksi elektrostatik ion dengan molekul netral atau bermuatan lainnya. Istilah gaya van der Waals mencakup beberapa istilah berikut:
  1. Gaya antara dua dipol permanen
  2. Gaya antara suatu dipol permanen dan dipol induksi (gaya Debye)
  3. Gaya antara dua dipol induksi sementara (gaya dispersi London)
Sebagai tambahan, nama van der Waals diambil dari nama saintis Belanda yaitu Johannes Diderik van der Waals.


tokek di dinding
Tokek dapat menempel di dinding karena adanya gaya van der Waals

Penjelasan Gaya van der Waals

Gaya van der Waals termasuk gaya tarik menarik dan tolak menolak antara atom, molekul, dan permukaan serta antar molekul lainnya. Yang menyebabkan berbeda adalah ikatan kovalen dan ionik yang disebabkan oleh korelasi dalam polarisasi fluktuasi partikel terdekat.

ikatan H dan Cl

Gaya van der Waals relatif lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen. Namun demikian tetap memiliki peranan yang besar dalam kimia supramolekul, biologi struktural, polimer, nanoteknologi, kimia permukaan, dan fisika bahan padat. Gaya van der Waals juga mempunyai pengaruh terhadap senyawa organik, termasuk kelarutan pada media polar dan non polar.
Gaya intermolekuler mempunyai empat peranan besar:
  1. Komponen repulsif yang dihasilkan dari prinsip pengecualian Pauli yang mencegah runtuhnya molekul.
  2. Gaya elektrostatik tarik menarik dan tolak menolak antara gaya permanen (dalam hal ion molekuler), dipol (dalam hal molekul tanpa titik inversi), quadrupol, dan umumnya antara moltipolar permanen. Interaksi elektrostatik sering disebut sebagai interaksi Keesom.
  3. Induksi (yang disebut sebagai polarisasi), yang mana merupakan interaksi antara multipolar pada satu molekul dengan multipolar induksi lainnya, Interaksi ini seringkali disebut gaya Debye.
  4. Dispersi (sering dinamai gaya Fritz), yang mana interaksi tarik menarik anatara molekul berpasangan, termasuk atom non-polar, yang muncul dari interaksi multipolar sementara.
Seluruh gaya intermolekuler / van der Waals bersifat anisotropik, yang artinya tergantung ada orientasi relatif molekul, kecuali pada dua gas mulia.

Publisher: Unknown - 17.08

Senin, 02 Juni 2014

Hasil Penyulingan Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Dengan kata lain, minyak bumi akan dapat habis suatu saat nanti jika cadangan di dalam bumi sudah tidak ada lagi. Minyak bumi berasal dari jasad renik yang telah lapuk dalam kurun waktu beribu sampai berjuta tahun. Lumpur minyak bumi selanjutnya dimurnikan dengan cara fraksinasi.

Di bawah ini ada beberapa hasil penyulingan minyak bumi beserta manfaatnya bagi manusia. Hampir semua hasil penyulingan merupakan suatu alkana.


NamaRumus MolekulBentuk FisikPenggunaan
AspalC30H62-C60H122Hitam setengah lengket. Non volatil (tidak mudah menguap).Untuk membuat jalan
Pelapis bagian bawah tiang listrik.
Lilin (parafin)C20H42-C30H62Padatan putih licin. Untuk membuat lilin penerangan, kertas lilin, krim, kosmetik, dll
Sebagai pelumas.
Minyak pelumasC17H36-C20H42Cairan kental dan amat licin.Untuk pelumas mesin.
Minyak bahan bakar (solar)C13H28-C15H22Campuran hidrokarbon dengan berbagai titik didih.Digunakan untuk bahan bakar kendaraan berat seperti bus, truk, traktor.
Digunakan untuk bahan bakar generator pembangkit listrik.
Minyak tanah (kerosin)C10H22-C12H26Campuran hidrokarbon yang mempunyai titik didih cukup rendah.Digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga untuk kompor sumbu.
Penerangan lampu petromaks.
Bensin (gasolin)C5H12-C9H20Campuran hidrokarbon yang mempunyai titik didih lebih rendah.Digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan ringan seperti sepeda motor, mobil, dll.
Digunakan sebagai cairan pembersih.
Digunakan di laboratorium.
Gas petroleum (aftur)CH4-C4H10Campuran hidrokarbon yang memiliki titik didih kurang dari 40ºC.Sebagai bahan bakar kompor gas.


Sebagai bahan bakar pesawat terbang.
Publisher: Unknown - 07.28