Recent

Text Widget

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Page

Diberdayakan oleh Blogger.

Tabs

Flexible Home Layout

Arsip Blog

Sub menu section

Main menu section

Minggu, 28 April 2013

Filled Under: ,

Elektrolisis

Share

Pengertian Elektrolisis

Elektrolisis adalah disosiasi suatu elektrolit menjadi ion pada elektroda dengan adanya arus listrik. Konduksi listrik yang melewati larutan elektrolit akan menghasilkan perubahan kimia. Elektrolisis tersusun atas alat-alat yaitu voltameter atau sel elektrolisis.

sel elektrolisis

Terdiri dari gelas kimia yang berisi elektrolit dan dua buah plat logam yang disebut elektroda yang terhubung dengan sumber arus DC (biasanya baterai). Elektrode yang terhubung dengan kutub positif baterai disebut anoda, sedangkan yang terhubung dengan kutub negatif disebut katoda.

Perbedaan Sel Elektrolisis dan Sel Volta

Sel elektrolisis pada dasarnya adalah sel volta yang bereaksi tidak spontan. Faktanya, aliran listrik harus dibalik dari sel volta dengan melebihkan tegangan yang dibutuhkan. Sel elektrolisis terdiri atas dua buah elektroda, dan suatu elektrolit. Tidak seperti sel volta, reaksi yang menggunakan sel elektrolisis harus terinduksi dan terbalik antara anoda dan katoda. Inilah perbedaan sel volta dan sel elektrolisis:

Sel VoltaSel Elektrolisis
Oksidasi: X → X+ + e- (Anoda negatif)Y → Y+ + e- (Anoda positif)
Reduksi: Y+ + e- → Y (Katoda positif)X+ + e- → X (Katoda negatif)
Total: X + Y+ → X+ + Y (G<0 )X+ + Y → X + Y+ (G>0)
Reaksi spontan dan menghasilkan energiReaksi tidak spontan dan membutuhkan energi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elektrolisis

Banyak sekali hal yang mempengaruhi elektrolisis, di antaranya adalah:
  1. Overpotensial
    Tegangan yang dihasilkan akan lebih tinggi dari yang diharapkan. Overpotensial bisa menjadi penting untuk mengendalikan interaksi antara elektroda.
  2. Tipe elektroda
    Elektroda inert berperan sebagai permukaan untuk reaksi yang terjadi. Namun elektroda tidak ikut bereaksi dimana elektroda aktif menjadi bagian dari setengah reaksi.
  3. Reaksi elektroda yang bersamaan
    Jika dua pasang setengah reaksi terjadi bersamaan, maka salah satu setengah reaksi harus dihentikan untuk menentukan pasangan tunggal reaksi yang dapat dielektrolisis.
  4. Keadaan pereaksi
    Jika pereaksi tak standar, maka tegangan setegah sel akan berbeda dari nilai standar. Pada kasus ini, larutan untuk anoda setengah sel mungkin akan mempunyai pH lebih tinggi atau rendah dari pH standar (yaitu 4).

0 komentar:

Posting Komentar