Recent

Text Widget

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Follow Us

Page

Diberdayakan oleh Blogger.

Tabs

Flexible Home Layout

Arsip Blog

Sub menu section

Main menu section

Minggu, 25 Agustus 2013

,

Teori Atom Thomson

Model atom Thomson muncul pada tahun 1903 setelah sebelumnya didahulu oleh teori atom Dalton.

Pengertian Teori Atom Thomson

Teori Atom Thomson adalah salah satu teori yang mencoba mendeskripsikan bentuk atom yaitu seperti bentuk roti kismis. Diibaratkan sebagai roti kismis karena saat itu Thomson beranggapan bahwa atom bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif di sekelilingnya. Perhatikan gambar berikut:

Pada gambar di atas, bagian berwarna oranye bermuatan positif, sedangkan berwarna hijau adalah elektron yang bermuatan negatif.

Sampai akhir abad ke-19, konsep mengenai bentuk atom masih berupa bola pejal layaknya bola biliar. Sedangkan pada tahun 1987 Joseph John Thomson secara total merubah konsep atom dengan adanya penemuan elektron yang dikenal dengan teori atom Thomson.

Dalil Thomson

Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :
  1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan negatif di sekelilingnya.
  2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang berlebihan.
Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka. Daging buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif, sedangkan biji yang tersebar di dalamnya adalah elekton yang bermuatan negatif.

Penemuan Elektron

Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan tabung sinar katoda. Pada saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus listrik melewati tabung vakum, ada semacam aliran berkilau yang terbentuk. Thomson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut dibelokkan ke arah plat kutub positif. Teori atom Thomson membuktikan bahwa aliran tersebut terbentuk dari partikel kecil dari atom dan partikel terebut bermuatan negatif. Thomson menamai penemuan tersebut sebagai elektron.

Teori atom berikutnya adalah teori atom Rutherford dan teori atom Bohr.
Publisher: Unknown - 00.15

Senin, 19 Agustus 2013

Kimia Kelas XI

Kimia kelas XI paling banyak berisi tentang materi asam basa, larutan penyangga, dan hidrolisis garam. Walaupun untuk awalan akan diberi materi tentang kelanjutan sistem periodik unsur. Materi termokimia dan laju reaksi juga dipelajari di kimia SMA kelas XI. Kimia kelas XI terkenal paling banyak berhitung dan logika.

Struktur Atom, SPU, dan Ikatan Kimia

Teori atom Dalton
Teori atom Bohr
Kimia Unsur
Golongan unsur gas mulia
Golongan unsur utama
Golongan unsur transisi
Organisasi Tabel Periodik Unsur
Struktur Lewis
Ikatan ion
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan hidrogen
Ikatan logam

Termokimia

Entalpi
Entalpi pembentukan standar
Entropi

Laju Reaksi

Pembahasan laju reaksi
Faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Orde reaksi

Kesetimbangan Kimia

Konsep kesetimbangan dinamis

Asam dan Basa

Teori asam basa
Asam basa Lewis
Asam basa Brønsted-Lowry
Kekuatan asam Brønsted-Lowry
Tetapan kesetimbangan asam basa

Titrasi Asam Basa

Pengantar titrasi asam basa
Indikator asam basa
Kurva titrasi
Contoh soal dan jawaban titrasi asam basa

Larutan Penyangga (Buffer)

Pengantar konsep larutan penyangga
Contoh soal larutan penyangga

Hidrolisis Garam

Penggolongan garam
Reaksi hidrolisis garam
Contoh soal hidrolisis garam

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Aturan kelarutan
Data hasil kali kelarutan senyawa kimia

Koloid

Pembahasan koloid
Jenis-jenis koloid
Publisher: Unknown - 06.36

Kimia Kelas X

Kimia kelas X berisi materi tentang pengenalan ilmu kimia dan materi kimia dasar lainnya. Materi kimia kelas X merupakan materi dasar yang harus dikuasai sebagai modal dalam belajar kimia kelas XI dan XII nantinya. Satu hal yang harus dilakukan sebelum belajar kimia adalah yakin bahwa kimia itu mudah. Tidak ada mata pelajaran yang sulit selama kita suka dan mau belajar serius. Materi kimia kelas X ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

Struktur Atom

Teori atom Dalton
Teori atom Thomson
Teori atom Rutherford
Teori atom Bohr
Teori mekanika kuantum
Bilangan kuantum

Sistem Periodik Unsur

Kimia unsur
Golongan unsur gas mulia
Golongan unsur utama
Golongan unsur transisi
Organisasi Tabel Periodik Unsur

Ikatan Kimia

Struktur Lewis
Ikatan ion
Ikatan kovalen
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan hidrogen
Ikatan logam

Rumus Kimia, Persamaan Reaksi dan Stoikiometri

Persamaan reaksi
Dasar-dasar stoikiometri
Konsep mol
Konsep mol dalam hal ion, nomor massa, dan volume

Hukum Dasar Ilmu Kimia

Hukum kekekalan massa
Hukum Boyle
Penerapan Hukum Boyle dan Charles
Hipotesis Avogadro

Perhitungan Kimia

Perhitungan pereaksi pembatas

Elektrolit

Pembahasan elektrolit
Elektrolit lemah
Elektrolit kuat
Reaksi disosiasi elektolit

Redoks

Bilangan oksidasi (biloks)
Reaksi reduksi dan oksidasi
Korosi

Hidrokarbon

Alkana
Alkena
Alkuna

Walaupun materi terlihat banyak, jika dipelajari satu persatu akan menjadi mudah.
Selamat belajar!
Publisher: Unknown - 06.35

Sabtu, 17 Agustus 2013

Jenis-jenis Pemanis Buatan

Pengertian Pemanis Buatan

Pemanis buatan adalah zat tambahan yang sengaja dibuat untuk menirukan rasa gula yaitu manis. Zat pemanis buatan dibagi menjadi dua, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Salah satu jenis pemanis buatan yang sangat penting yaitu yang sering disebut dengan pemanis intensitas tinggi. Zat pemanis tersebut merupakan senyawa yang mempunyai tingkat kemanisan beberapa kali lipat dibandingkan gula murni (sukrosa).

Kebanyakan pemanis buatan yang diizinkan digunakan pada makanan adalah pemanis sintesis. Walaupun demikian, banyak pula pengganti gula yang berasal dari tumbuhan. Sebagai contoh adalah xilitol dan sorbitol yang banyak ditemukan pada beri, buah, sayuran dan jamur. Sangat sulit untuk mengekstrak pemanis alami, sehingga upaya untuk membuat kedua zat ini dilakukan melalui sintesis yaitu dengan hidrogenasi gula reduksi. Sebagai contoh, xilosa diubah menjadi xilitol, laktosa menjadi laktitol, dan glukosa menjadi sorbitol. Halaman ini akan menjelaskan beberapa contoh, manfaat dan bahaya pemanis buatan.

Contoh Pemanis Buatan

Beberapa contoh zat pemanis buatan yang sering digunakan sebagai pengganti gula adalah:

Aspartam

Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh James M. Schlatter di perusahaan G.D. Searle. Pada saat itu dia sedang membuat obat anti borok, yaitu senyawa turunan asam aspartat dan fenilalanin. Secara tak sengaja, jarinya terkena zat buatannya itu, dan dia menjilatnya. Seketika dia sadar bahwa rasanya sangat manis.

Aspartam lebih manis sekitar 200 kali lipat dibandingkan gula biasa. Aspartam digunakan untuk pemanis es krim, gelatin, minuman, dan permen karet. Namun ketika dimasak menggunakan suhu tinggi, aspartam akan berubah menjadi asam amino. Maka dari itu aspartam tidak digunakan untuk membuat kue.

Siklamat

Siklamat merupakan zat pemanis yang tidak diizinkan untuk digunakan pada produk makanan di Amerika.
siklamat
Menurut penelitian, siklamat dapat menyebabkan kanker kandung kemih, yaitu penyakit yang sering dialami oleh binatang pengerat. Namun demikian, siklamat tetap digunakan di beberapa negara termasuk Rusia.

Sakarin

Sakarin merupakan pemanis buatan yang secara sengaja disintesis pada tahun 1879 oleh Remsen dan Fahlberg. Tingkat kemanisan sakarin adalah sekitar 300 sampai 500 kali lipat dibandingkan dengan gula. Sakarin digunakan untuk pemanis pada produk pasta gigi, makanan dan minuman. Rasa pahit yang ditimbulkan setelah penggunaan sakarin dapat dihilangkan dengan mencampurnya dengan pemanis lain.

Bahaya sakarin diketahui melalui percobaan pada binatang pengerat. Melalui percobaan, sakarin dapat menyebabkan kanker. Pada dosis tinggi, sakarin dapat menyebabkan penggumpalan urin. Penggunpalan ini dapat menyebabkan goresan pada kandung kemih dan tumor ketika sel melakukan regenerasi.

Sukralosa

Sukralosa adalah gula pasir yang terklorinasi dan mempunyai kemanisan hingga 600 kali lipat dibandingkan dengan gula. Sukralosa merupakan pemanis tak berkalori dan dapat dihasilkan ketika tiga gugus hidroksil dari sukrosa diganti dengan klorin.
struktur sukralosa
Rumus struktur sukrosa (atas) dan sukralosa (bawah)
Sukralosa digunakan untuk pemanis minuman, es krim, permen karet, produk roti, dan makanan lainnya. Tak seperti zat pemanis lainnya, sukralosa stabil pada suhu tinggi sehingga dapat digunakan untuk produk kue dan roti. Sekitar 15% sukralosa diserap oleh tubuh dan lainnya keluar dari tubuh tanpa berubah.

Sejauh ini tak ada larangan penggunaan sukralosa. Namun sebagai catatan penting, sukralosa tidak dapat larut dalam lemak sehingga ketika dikonsumsi, dapat mengakumulasi di jaringan lemak. Sukralosa tidak dapat terpecah dan akan terdeklorinasi hanya pada kondisi tertentu.

Asesulfam K

Asesulfam kalium merupakan pemanis buatan bebas kalori. Ditinjau dari struktur kimia, asesulfam kalium (asesulfam potasium) merupakan suatu garam. Pada makanan, asesulfam diberi kode sebagai E950.
Asesulfam kalium adalah garam yang mempunyai rasa sangat manis.
Tingkat kemanisa asesulfam kaliaum adalah 200 kalilipat dibandingkan dengan gula murni. Asesulfam stabil pada suhu tinggi, bahkan pada kondisi asam atau basa shingga dapat digunakan sebagai zat aditif pada makanan jenis roti dan minuman berkarbonasi. Tak ada komplain kesehatan berhubungan dengan asesulfam kalium.

Stevia

Stevia adalah pemanis yang banyak digunakan di Amerika Selatan dan Jepang sejak tahun 1970. Stevia mempunyai sifat unik yaitu nol indeks glikemik. Sehingga stevia merupakan pemanis yang aman untuk diabetes.
Publisher: Unknown - 08.16

Selasa, 13 Agustus 2013

,

Teori Atom Rutherford

Setelah diusulkannya teori atom Dalton dan Thomson, muncul teori yang lebih baru yang digagas oleh Ernerst Rutherford, yang sekarang dikenal dengan teori atom Rutherford. Pada tahun 1911, Rutherford menyangkal kebenaran teori atom Thomson yang mengatakan bahwa atom merupakan bermuatan positif, dan disekelilingnya terdapat elektron bermuatan negatif layaknya roti kismis.

Pengertian Teori Atom Rutherford

Teori atom Rutherford mengatakan bahwa atom mempunyai inti yang merupakan pusat massa yang kemudian dinamakan nukleus, dengan dikelilingi awan elektron bermuatan negatif.

Dasar Teori Atom Rutherford

Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom lempengan emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden. Pada saat itu, Rutherford menysun desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang dipantulkan, dibelokkan, dan diteruskan. Perhatikan gambar berikut:

alpha particle scattering

Seperti pada gambar di atas, Rutherford menjelaskan bahwa jika partikel alfa mengenai inti atom, maka akan terjadi tumbukan yang mengakibatkan pembelokan atau pemantulan partikel alfa. Hal itu disebabkan karena massa dan muatan atom terpusat pada inti (nukleus). Rutherford menyarankan bahwa muatan inti atom sebanding dengan massa atom dalam sma( satuan massa atom). Partikel alfa yang mengenai awan elektron tidak dibelokkan maupun dipantulkan.

Dalil Rutherford

Dari penjabaran di atas, maka sekiranya model atom Rutherford dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Sebagian besar volume atom merupakan ruang hampa. 
  • Massa atom terpusat di inti atom.
  • Muatan atom terkonsentrasi pada pusat atom dengan volume yang sangat kecil. Kelipatan muatan ini sebanding dengan massa atom.
  • Awan elektron tidak mempengaruhi penyebaran partikel alfa.
Publisher: Unknown - 06.58